Cerita Legenda Sangkuriang.... Dahulu kala buanget,... hiduplah seorang Pu teri Raja di Bandung bernama Dayang Sumbi. Ia memiliki se...
Cerita Legenda Sangkuriang....
Dahulu kala buanget,... hiduplah seorang Puteri Raja di Bandung bernama Dayang Sumbi. Ia memiliki seorang Suami Titisan Dewa yang menjelma dalam wujud seekor anjing dengan nama "Tumang." Buah dari pernikahan mereka lahirlah seorang anak laki laki bernama Sangkuriang. Dari sinilah Legenda itu dimulai.
Ketika masih anak anak Sangkuriang senang sekali berburu ke hutan dan selalu ditemani oleh Si Tumang, Sang Anjing. Bahwasanya Si Tumang adalah ayah kandungnya, tidaklah diketahui oleh Sangkuriang karena dirahasiakan rapat rapat oleh Dayang Sumbi sebagai persyaratan dari Dewa ketika menikahi Si Tumang.
Suatu hari Sangkuriang sedang kesal dan marah karena tidak mendapatkan buruannya sehingga melampiaskan kemarahannya dengan memukuli si Tumang sehingga mati. Bukan main marahnya Dayang Sumbi begitu mengetahui si Timang tewas ditangan Sangkuriang. Spontan tak sengaja ia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi sehingga terluka. Karena sedih dan kecewa dengan sikap sang Ibu Dayang Sumbi tersebut, Sangkuriang pun kabur dari rumah dan mengembara jauh dari Istana/rumahnya tersebut.
Singkat cerita,.... Ketika Sangkuriang tumbuh dewasa dan kembali ke daerah kelahirannya, yang telah jauh berubah dan sudah nyaris tidak dikenalinya lagi. Ia pun berjumpa dengan seorang wanita cantik jelita yang tak lain adalah Dayang Sumbi. Berkat kesaktian yang diberikan oleh Sang Dewa, Dayang Sumbi akan selalu awet muda dan memiliki kecantikan abadi seperti bidadari dari khayangan.
Sangkuriang pun terpikat dengan Dayang Sumbi. Satu sisi Dayang Dumbi pun jatuh hati kepada Sangkuriang yang telah menjadi Pemuda Tampan dan Sakti, sehingga ia pun sudah tidak mengenali lagi bahwa Sangkuriang adalah anaknya yang telah lama menghilang.
Pada suatu hari Sangkuriang hendak berburu. Ia minta tolong Dayang Sumbi untuk merapikan ikat kepalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi ketika melihat bekas luka di kepala calon suaminya. Luka itu persis seperti luka anaknya yang telah pergi merantau. Setelah lama diperhatikannya, ternyata wajah pemuda itu sangat mirip dengan wajah anaknya. Ia menjadi sangat ketakutan. Maka kemudian ia mencari daya upaya untuk menggagalkan proses peminangan itu. Ia mengajukan dua buah syarat. Pertama, ia meminta pemuda itu untuk membendung sungai Citarum. Dan kedua, ia minta Sangkuriang untuk membuat sebuah sampan besar untuk menyeberang sungai itu. Kedua syarat itu harus sudah dipenuhi sebelum fajar menyingsing.
Sangkuriang dengan kesaktiannya, ia mengerahkan mahluk-mahluk gaib untuk membantu menyelesaikan pekerjaan itu. Dayang Sumbi pun diam-diam mengintip pekerjaan tersebut. Begitu pekerjaan itu hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan pasukannya untuk menggelar kain sutra merah di sebelah timur kota. Ketika menyaksikan warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira hari sudah menjelang pagi dan ia terlambat. Dengan sangat marah dan dengan kekuatannya, ia menjebol bendungan yang dibuatnya. Terjadilah banjir besar melanda seluruh kota. Ia pun kemudian menendang sampan besar yang dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh menjadi sebuah gunung yang bernama “Tangkuban Perahu.” karena mirip seperti perahu yang terbalik atau "Nangkub".
Fakta Gunung Tangkuban Perahu
Cikal bakal Gunung Tangkuban Perahu sebenarnya sudah ada sejak 2 juta tahun yang lalu. Berasal dari sebuah Gunung Berapi yang sangat besar dengan diameter 20 km dan tinggi lebih dari 3000meter. Dahulu dinamakan dengan nama Gunung Sunda, berasal dari bahasa Sangsekerta, "Cuddha" yang bermakna bercahaya atau putih dan Cuddha adalah nama lain dari Dewa Wishnu.
Gunung Berapi Tangkuban Perahu terbentuk setelah Gunung Sunda meletus 11ribu tahun yang lalu sehingga terbentuk menjadi Gunung Berapi Parasitik dari kawah gunung berapi Sunda dengan bentuk gunung seperti perahu terbalik seperti saat ini kita lihat.
Gunung Tangkuban Perahu adalah terletak di Jawa Barat Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung atau sekitar 45menit berkendara dari Bandung. Tangkuban Perahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah Lava dan Sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah Sulfur Belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Suhu rata-rata hariannya adalah 18oC pada siang hari dan bisa mencapai 1oC pada malam hari.
Sumber: Wikipedia dan sumber lain2
Diedit dan ditulis ulang
By:Bro Fey